Pengamat Nilai Prabowo Takut Reshuffle Bahlil Karena Punya Kekuatan Politik di Parlemen, Netizen Serang Akun Instagram Bahlil Lahadalia

Terpantau akun Instagram Bahlil Lahadalia di kepung Nitizen.

Poros Demokrasi Jakarta — Situasi politik kian panas setelah kebijakan bahan bakar berbasis etanol memicu gelombang keluhan dari masyarakat. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi sasaran kemarahan publik, bukan hanya di dunia nyata tapi juga di media sosial.

Akun Instagram resminya dibanjiri komentar pedas dari ribuan warganet yang menilai kebijakan pemerintah asal-asalan dan membahayakan rakyat. Salah satu pengguna, dengan nama akun @backpacker.man, menulis dengan nada kesal:

“Gara-gara ethanol motorku brebet, pas di perempatan lampu merah malah nyendat dan mati. Kalau ada kendaraan di belakang bisa ditabrak. Ini namanya membunuh rakyat secara tidak langsung!”

Pengguna lain, @me_alfa.assegaf, menambahkan: “Hari ini motor dan mobil saya brebet pak… Tidak bisakah kerja yang benar? Tidak takutkah Anda dihisab nantinya?” Bahkan komentar bernada teknis muncul dari pengguna @mahlikim23, yang menjelaskan secara ilmiah bagaimana etanol dapat menyerap air dan memicu kerusakan mesin di iklim tropis.

Ia menulis, “Dalam 3 liter E10 bisa terbentuk air hingga 20 ml yang mengendap di dasar tangki… kondisi yang bisa bikin mesin mogok bahkan rusak. Uji lab dulu sebelum dipaksakan ke pasar.”

Kemarahan publik makin menjadi setelah kolom komentar akun Instagram Bahlil mendadak dibatasi. Banyak warganet menilai langkah itu sebagai bentuk anti-kritik dan tidak mencerminkan sikap pejabat publik di negara yang mengaku demokratis.

“Sesimpel komentar IG aja ditutup? Beginikah cara para pemangku kebijakan? Katanya negara demokrasi,” tulis seorang netizen dikutip 5 November 2025.

Sementara itu, pengamat politik dan media sosial Agus Partono menilai tekanan publik terhadap Bahlil adalah konsekuensi dari kinerja yang dinilai buruk oleh masyarakat. Ia menilai Presiden Prabowo Subianto menghadapi dilema besar.

“Presiden Prabowo sebenarnya bisa membaca tekanan rakyat ini, tapi belum ada keberanian untuk mengganti Bahlil Lahadalia. Bahlil punya posisi strategis karena merupakan ketua umum partai yang punya kekuatan di parlemen,” ujar Agus.

Menurut Agus, keberadaan Bahlil di kabinet membuat langkah reshuffle menjadi sensitif secara politik.

“Kalau Presiden Prabowo terus menunda, kepercayaan publik bisa terkikis. Harapan rakyat untuk perbaikan kabinet bisa kandas di tengah jalan,” tegasnya.

Gelombang kritik di media sosial menunjukkan bahwa kekecewaan publik bukan sekadar soal teknis bahan bakar, melainkan soal arah kepemimpinan dan keberanian pemerintah merespons suara rakyat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *