Tambun Selatan Menjadi Kecamatan Terbanyak Pemain Judi Online

Poros Demokrasi Jakarta – Perjudian Online (Judol) saat ini masih menjadi permasalahan di Indonesia.  Dampak negatif judol sangat banyak baik dalam segi sosial maupun ekonomi.

Berdasarkan Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Sepanjang tahun 2024, Kabupeten Bekasi menempati posisi ke lima dengan pemain Judol 168.316 orang.

Untuk tingkat Kecamatan, wilayah Tambun Selatan menjadi wilayah pemain Judol tertinggi di Jawa Barat hingga mencapai 23.975 pemain.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, menuturkan, bahwa tingginya angka pemain Judol di wilayah Tambun Selatan menjadi permasalahan serius yang perlu segera ditangani.

Menurut Ade, Pemberantasan platform Judol tidak akan maksimal, jika tidak disertai dengan kesadaran masyarakat untuk berhenti dari permainan tersebut.

“Seperti yang kita lihat, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Digital sudah berusaha melakukan hal itu (pengawasan dan pemilahan konten digital).

Namun, masalahnya seperti bakteri, dibasmi satu muncul lagi. Selain tindakan pemerintah, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Mereka harus menyadari bahwa perilaku ini tidak membawa kebahagiaan, justru sebaliknya,” ujar Ade Sukron, Minggu 23 November 2025.

Dirinya meminta kepada Pemerintah untuk menelusuri data para pemain Judol. Ini disebabkan, tidak banyak dari para pemain Judol menerima Bantuan Sosial (Bansos) dan menyalahgunakan bantuan tersebut untuk bermain Judol.

Ia menegaskan bahwa penerima bansos yang menggunakan bantuan tersebut untuk aktivitas ilegal seperti judol harus ditindak tegas, termasuk dengan menonaktifkan bantuan yang mereka terima.

“Bantuan sosial itu diberikan untuk meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah sudah menghitungnya dengan cermat agar tepat sasaran.

Jika ada penerima yang menyalahgunakan bantuan tersebut, kami sangat mendukung langkah Kementerian Sosial untuk menonaktifkan mereka sebagai penerima bantuan,” tegas dia.

Ade berharap langkah ini dapat mengurangi jumlah pemain judol dan memastikan bantuan sosial tepat sasaran.

Dirinya juga menyoroti dampak negatif judi online terhadap kehidupan masyarakat, seperti konflik dalam keluarga dan berkurangnya semangat kerja.

“Judi online hanya membawa kerugian. Banyak keluarga yang akhirnya berkonflik karena masalah ini. Selain itu, orang menjadi malas berusaha karena berharap mendapatkan uang secara instan tanpa bekerja,” tutup dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *