Warga baduy sedang membuat jembatan bambu dengan bergotong royong.
Poros Demokrasi Lebak – Sebuah video memperlihatkan warga Baduy bergotong royong membangun jembatan bambu menjadi sorotan publik di media sosial. Rekaman itu pertama kali diunggah akun Instagram @aseplemburbaduy dikutip pada Senin (28/10). Dalam video tersebut, sejumlah warga terlihat menyusun batang-batang bambu melintang di atas sungai yang cukup lebar, tanpa bantuan alat berat maupun teknologi modern.
Proses pembangunan dilakukan sepenuhnya secara manual, menggunakan tali alami sebagai pengikat. Dengan kekompakan luar biasa, warga Baduy berhasil mendirikan jembatan setinggi belasan meter di atas aliran sungai yang tenang.
Menurut keterangan pengunggah, pembangunan jembatan ini melibatkan warga dari berbagai kampung di wilayah Baduy. Setiap orang berperan sesuai kemampuannya ada yang mengumpulkan bambu, menyiapkan tali, hingga merangkai struktur utama.
Suku Baduy yang bermukim di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memang dikenal sebagai masyarakat adat yang menjaga keseimbangan dengan alam dan menjunjung tinggi nilai kemandirian. Mereka menolak penggunaan logam seperti paku dan selalu memanfaatkan bahan alami seperti bambu, kayu, serta rotan dalam setiap pembangunan.
Yang menarik, jembatan ini dibangun tanpa sentuhan dana APBN atau bantuan pemerintah. Semuanya murni hasil gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat Baduy.
Pemandangan warga yang bekerja bahu membahu itu bukan hanya memperlihatkan keterampilan tradisional, tapi juga menjadi pengingat bahwa pembangunan tak selalu bergantung pada mesin, melainkan pada rasa persatuan dan tanggung jawab bersama.
Singkatnya, di tengah hiruk pikuk proyek beranggaran triliunan, warga Baduy membuktikan: cukup bambu, tali, dan keikhlasan jembatan pun berdiri tegak.



